Mengelola perubahan adalah hal yang sulit. Ukuran kapasitas kepemimpinan seseorang salah satu diantaranya adalah:
a. kemampuannya dalam mengelola perubahan.
b. Kemampuan ini penting sebab pada masa kini pemimpin, akan selalu dihadapkan pada perubahan-perubahan,
c. pemimpin dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan.
d. Pemimpin yang kuat bahkan mampu mempelopori perubahan lingkungan.
Ditengah-tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf/ individu yang berbeda-beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi – penerapan keempat gaya kepemimpinan diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah yang dimaksud dengan situational leadership.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni:
a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
Teori Kepemimpinan
DuBrin (2005 : 3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai
Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
Nimran (2004 : 64) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
Manajemen dan Organisasi dalam Pengembangan Individu
Pengertian organisasi menurut Stoner adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Sementara definisi manajemen menurut John M. Pfiffner, manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan fungsi – fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Robbins, Manajemen memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian, fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan tugas – tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas – tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan di mana keputusan harus diambil
3) Kepemimpinan,
4) Pengendalian, Setelah semua tujuan dan rencana telah ditetapkan, pengaturan structural digambarkan, dan orang – orang dipekerjakan, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untuk memastikan bahwa semua urusan berjalan lancer, manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan yang cukup berarti, adalah tugas manajemen untuk mengembalikan kinerja organisasi pada jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang diartikan dengan fungsi pengendalian.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat hubungan manajemen dan organisasi dalam pengembangan individu. Manajemen bertugas untuk memimpin, mengkoordinasi, mengawasi, dan memastikan semua individu bergerak ke arah tujuan yang sama. Manajemen juga bertanggung jawab atas organisasi dan semua yang terlibat di dalamnya. Kemajuan dan keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuan bersama sangat bergantung pada kinerja setiap individu. Selain memimpin, manajemen juga harus memberikan motivasi dan masukan kepada setiap individu yang dipimpinnya.