Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Ade Fauji

Tuesday 3 January 2012

Sistem Keamanan Pangan


Untuk produk makanan, sistem pengendalian mutu diawali dengan prinsip penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), yakni mendefinisikan dan mendokumentasikan semua persyaratan yang diperlukan agar produk pangan dapat diterima mutunya. Pada GMP titik perhatian ditujukan pada keamanan mikrobiologis dan persyaratan mutu pangan.

Berikut ini persyaratan dasar yang harus dipenuhi dalam penerapan GMP sesuai dengan Codex General Priniciples of Food Hygiene (CAC/RCP 1-1969. rev 4-2003) atau (SNI CAC/RCP 1:2011 Rekomendasi Nasional Kode Praktis – Prinsip Umum Higienie Pangan) meliputi beberapa hal sbb:
1.         Produksi Primer
1.1. Higiene lingkungan
1.2. Produksi sumber pangan yang higienis
1.3. Penanganan, penyimpanan dan transportasi
1.4. Pembersihan, pemeliharaan dan higiene personil pada produksi primer
2.         Sarana produksi: Desain dan fasilitas
2.1. Lokasi
2.2. Bangunan dan ruangan
2.3. Peralatan
2.4. Fasilitas
3.         Pengendalian kegiatan operasional
3.1.  Pengendalian bahaya pangan
3.2. Aspek kunci system kendali hygienis
3.3. Persyaratan bahan masuk
3.4. Kemasan
3.5. Air
3.6. Manajemen dan pengawasan
3.7. Dokumentasi dan rekaman
3.8. Prosedur penarikan produk
4.         Sarana produksi: Pemeliharaan dan sanitasi
4.1. Pemeliharaan dan pembersihan
4.2. Program pembersihan
4.3. Sistem Pengendalian hama
4.4. Pengelolaan limbah
4.5. Pemantauan efektivitas
5.         Penetapan: Higiene personal
5.1. Status kesehatan
5.2. Sakit dan cedera
5.3. Kebersihan personal
5.4. Perilaku personal
5.5. Pengunjung
6.         Transportasi
6.1. Umum
6.2. Persyaratan
6.3. Penggunaan dan pemeliharaan
7.         Informasi produk dan kesadaran konsumen
7.1. Identifikasi lot
7.2. Informasi produk
7.3. Pelabelan
8.         Pelatihan
8.1. Kesadaran dan tanggung jawab
8.2. Program pelatihan
8.3. Instruksi dan supervisi
8.4. Pelatihan penyegaran

Publikasi system HACCP yang telah diperkenalkan Codex Alimentarius Commission tentang 7 prinsip HACCP dan 12 langkah pedoman penerapannya yang diadopsi oleh Badan Standarisasi Nasional, dimana Sistem HACCP ini bersifat pencegahan yang berupaya untuk mengendalikan suatu area atau titik dalam system pangan yang mungkin berkontribusi terhadap suatu kondisi bahaya, baik kontaminasi mikroorganisme pathogen, objek fisik, kimia terhadap bahan baku, suatu proses, penggunaan langsung oleh pengguna ataupun kondisi penyimpanan dan system tersebut memiliki 7 prinsip yang secara garis besar dipergunakan untuk menetapkan, menerapkan, dan memelihara rencana HACCP suatu operasi.

Berikut ini 12 Langkah dan 7 prinsip dalam penerapan HACCP:
1.         Pembentukan tim HACCP
2.         Deskripsi Produk
3.         Identifikasi rencana HACCP
4.         Penyusunaan Bagan Alir
5.         Konfirmasi Bagan Alir dilapangan
6.         Pelaksanaan Analisis Bahaya. Persiapan suatu daftar tahapan proses dimana ditemukan bahaya signifikan dan deskripsi ukuran pencegahannya
7.         Identifikasi titik kendali kritis (TKK/CCP) dalam proses
8.         Penetapan batas kritis untuk ukuran pencegahan berkaitan dengan setiap TKK teridentifikasi
9.         Penetapan persyaratan pemantauan TKK. Penetapan prosedur dari hasil pemantauan untuk menerapkan pengendalian proses dan pemeliharaan
10.     Penetapan tindakan koreksi yang diambil manakala pemantauan mengindikasikan suatu penyimpangan dari batas kritis yang ditetapkan
11.     Penetapan prosedur efektif pemeliharaan rekaman dari dokumen system HACCP
12.     Penetapan prosedur untuk verifikasi bahwa system HACCP telah bekerja dengan baik.

Catatan:
1 – 12 : Langkah penerapan HACCP
6 – 12 : Prinsip Penerapan HACCP

Perkembangan saat ini mengenai Food Safety Management System (FSMS) telah dikembangkan standar ISO 22000:2005 dan ISO TS 22002-1, PAS 220/PAS 222 serta FSSC 22000.


Link FSSC 22000: http://bit.ly/sgHfld
Link PAS: http://bit.ly/s8ex6T   
Link BSN/SNI : http://bit.ly/tnk3oL
Link Codex: http://bit.ly/sTogY

No comments: